Rute Jalan Jalan ke Geopark Ciletuh dan berpetualang mencari spot Landscape Photography

Geopark Ciletuh semakin populer, apa lagi saat ini Geopark Ciletuh sudah di akui dan resmi menjadi UNESCO Global Geo parks (UGG) atau world heritage (warisan dunia). sering melihat keindahan geopark ciletuh di media sosial, membuat saya ingin berpetualang ke Ciletuh. dan pasti nya tidak menggunakan tour biar greget dan flexible.

Pertama tama browsing dulu mencari rute menuju geopark ciletuh dari Jakarta, saat ini ada 2 jalur menuju geopark ciletuh, jalur lama dan jalur pantai loji (jalur baru). dua jalur lama lebih panjang kilo meter nya tetapi relatif lebih ramah tanjakan nya, untuk jalur loji, jarak tempuh lebih pendek tetapi butuh kendaran yang prima karena akan ada beberapa tanjakan yang lumayan tinggi. saya tidak tau jalur mana yang akan di lalui saya cuma mengandalkan aplikasi Waze di smartphone, dan akhir nya saya tau app tersebut menuntun saya melewati rute baru. dan tidak ada kendala sama sekali mulai dari jakarta sampai menuju spot pantai Geopark Ciletuh.

Tips: Cek kondisi kendaran, kalo perlu service dulu sebelum ke Geopark Ciletuh, karena medan yang berbukit, demi keselamatan dan kenyamanan berkendara.

Persiapan saya sebelum berangkat
1. Cek kelayakan kendaraan, jarak tempuh kurang lebih 5-6jam
2. Sun Block biar ga terbakar matahari
3. Lotion anti serangga, di beberapa spot menuju curug masih asri dan banyak nyamuk dan serangga,
4. Peralatan mandi
5. Alas kaki yang nyaman, untuk berjalan dan treking menuju curug
6. Senter, di butuhkan saat treking subuh atau pulang abis sunset menuju tempat parkir kendaraan.
7. kipas angin portable, akan sangat membantu di saat saat panas melanda 🙂
8. Gear dan perlengkapan buat foto.

Pagi itu saya berangkat dari jakarta pukul 5:00 pagi , dan mengikuti petunjuk arak Waze, selama perjalan dari jakarta sampai di pelabuhan ratu, normal nomal saja, tetapi saat masuk jalur pantai Loji, BIG WOW, jalur ini mengikuti garis pantai, dan sepanjang perjalanan, kita akan di suguhkan pemandangan yang sangat indah

Yang perlu di perhatikan sebelum masuk jalur pantai Loji, sebisa mungkin isi full kendaran, karena dari pantai loji sampai di geopark ciletuh kita tidak akan menemukan SPBU, dan selama di wilayah geopark ciletuh, yang ada cuma Premium / Pertalite / Pertamax eceran.

tetapi di balik keindaan di jalur ini, kita harus lebih waspada karena jalur ini memiliki tanjakan yang lumayan tinggi, di sepanjang jalan ini rambu rabu di pasang sangat jelas.

akhir nya sekitar pukul 11 siang saya sudah sampai di lokasi penginapan yang saya tuju, saya memutuskan untuk menginap di atas bukit, agar mendapat view yang lebih luas untuk hunting foto.

Penginapan di Geopark Ciletuh

Menurut saya kalo mau ke geopark Ciletuh usahakan menginap, biar tidak terlalu lelah berkerdara, dan juga bisa mengexplore lebih banyak curug. untuk lokasi penginapan, banyak di jumpai di sekitar pantai atau curug yang yang ada di geopak ciletuh, rata rata berupa homestay, dan untuk yang datang dengan keluarga besar atau rombongan coba hunting homestay yang yang di sewakan satu bangunan dan bebas di isi berapapun orang nya asal kasur nya cukup. 🙂

Bukit Soca

Saya menginap di bukit SOCA, Sekilas tentang tempat penginapan saya, bukit soca ini unik, memiliki konsep semi eco, bisa di lihat dari dinding kamar nya terbuat dari ayaman bambu dan kayu. berkesan asri, bukit SOCA menawarkan penginapan dengan model kamar untuk di sewakan dan juga tenda camping yang cocok untuk keluarga, lokasi nya strategis, memiliki view sunset ke pantai dan sunrise ke bukit, buat saya lokasi ini cocok untuk misi hunting fotografi 🙂

untuk tarif type kamar yang saya sewa Rp 300.000, kamar ini  bisa di isi 3 orang sampai 5 orang,
untuk tarif menginap di tenda, biaya nya 120.000

di bukit Soca minus nya bagi yang biasa menggunakan kamar Ber AC tidak tersedia di sini :), kalo kamu mau kamar ber ac, di lokasi pantai atau dekat curug lebih banyak pilihan penginapan dengan fasilitas lebih lengkap seperti AC dan TV dengan range harga 400.000 sd 650.000

Setelah prosess check in dan mendapat kamar di bukit SOCA, misi selanjut nya adalah meng-explore Geopark Ciletuh,  karena baru pertama kali dan juga wilayah geopark ciletuh sangat luas, saya coba tanya di resepsionis tentang tempat tempat menarik, berikut ini beberapa tempat yang di rekomendasikan

1. Pantai Palangpang
2. Pantai Pangumbahan
3. Pulau Kunti
4. Curug Sodong
5. Curug Cikanteh
6. Curug Puncak Manik
7. Curug Awang
8. Curug Cimarinjung
9. Panenjoan
10. Puncak Darma

Curug Sodong Kembar

dari list POI itu saya coba menuju ke Pantai Palangpang, karena matahari masih sangat terik dan terasa panas saya mencoba mencari curug terdekat yang bisa saya jangkau dengan applikasi navigasi

Dari pantai Palangpang, saya menggunakan waze lagi menuju Curug Sodong, tidak ada kendala dengan aplikasi ini untuk menemukan Curug Sodong.
wow spekta, pemandangan curug sodong sangat mempesona dan akses nya sangat mudah, setelah parkir kita bisa langsung turun ke curug tanpa bersusah payah, tanpa pikir panjang saat nya hunting foto dan berselfie ria :), tidak berapa lama foto di lokasi itu saya di datangi sesorang yang memperkenalkan sebagai guide lokal dan dia tergabung dangan komunitas guide untuk membantu dan memberi informasi Geopark Ciletuh, masih info dari Pak Dery, nama sodong di ambil dari bahasa sunda, yang beranti gua, karena di bawah air terjun tersebut terdapat gua. dia juga meberikan informasi ada curug Cikanteh tapi butuh trekking unruk menuju ke sana, waduh treking? udah jelek aja pikiran tentang ribet , jauh dan susah nya untuk mengakses lokasi itu, tapi dia menjelaskan medan nya mudah dan hanya membutuhjan 10-15 menit perjalanan.

tapi waktu itu hari sudah sore dan saya tidak mau kemalaman dan melewatkan sunset, akhir nya saya sepakat untuk minta tolong dia untuk mengantar ke esokan hari nya plus berkeliling POI yang saya miliki, dan di set rute yang tepat agar bisa memaksimalkan waktu yang ada. tidak terasa waktu sudah menujukan pukul 16:00, buru buru cabut buat kejar Sunset 🙂

Info: Tidak ada keharusan menggunakan Guide di Geopark Ciletuh, saya menggunakan karena ingin hemat waktu saja untuk membantu memaksimalkan POI yang saya miliki. dan saya belum menemukan referensi nya detail nya untuk menjelalah Geopark ini, di media sodial cuma bertebaran foto foto saja tanpa Info lokasi dan cara akses nya 🙂

Dalam perjalanan saya melihat pantai nya lumayan ramai, jadi putuskan kembali ke penginapan saja dan melihat sunset dari atas bukit, kami pun sampai di bukit soca dan masih sempat mendapatkan momen sunset. 

View Sunset dan Nightscape di Bukit Soca

Pemandangan dari bukit SOCA tidak ada habis nya, setelah sunset, malam hari nya kita bisa melihat langit bertabur bintang, dengan langit yang cerah dan bertabur bintang, saya tidak menyia nyiakan kesempatan itu, segera saya set kamera untuk membuat time lapse dan star trail.
pukul 21:00 bulan terbit dan bintang pun sirna, saat nya tidur 🙂

DAY 2

Curug Cikanteh

Ritual pagi ini di awali dengan menikmati sunrise dari depan kamar.

Setelah mandi dan sarapan, saat nya pertualangan hari ke dua di mulai, saya janjian dengan pak Dery di Curug Sodong, karena untuk awal rute nya kita akan hunting ke curug Cikanteh.
dari beberapa orang yang saya temui semua nya merekomendasikan curug ini untuk di kunjungi, berbeda dengan curug sodong yang sangat amat mudah di jangkau. curug cikanteh ini kita membutuhkan sedikit tracking, kurang lebih 15 menit ada sedikit tanjakan, tetapi bisa di lalui dengan mudah.

untuk asal nama curug cikanteh ini, di ambil dari asal daerah mata air curuh ini , yaitu  cikanteh.

Curug Puncak Manik

Melanjutkan Perjalanan berikut nya, kita menuju ke curug Puncak Manik, lokasi ini menjadi lokasi yang paling jauh, dari curug sodong kita berkendara kurang lebih 1 jam. beda dengan perkiraan di applikasi navigasai, karena mendekati lokasi curug, jalanan kurang bersabat, jalanan di dominasi batu batuan, jadi jangan menggunakan kendaraan yang terlalu ceper.

Tips untuk ke puncak manik bisa di lalukan navigasi sendiri, cuma saya sarankan untuk awal mending bawa guide, karena kita bisa ragu saat ketemu jalanan desa yang sangat sederhana, dan akan timbul pertanyaan apa rute kita benar dan salah 🙂

untuk rute treking di curug Pucak Manik ini, sudah di buat tangga, jarak tempuk sekitar 800m, jadi tidak di sarankan bagi yang mengajak orang tua. saya coba hitung dengan stop watch, untuk turun kita membutuhkan waktu 15 menit, dan untuk naik nya 30 menit. luman capek untuk menuju Curug Puncak Manik, tetapi pemandangan nya luar biasa

Melihat bentang alam geopark Ciletuh dari Panenjoan

Rute selanjutnya dari Curug Puncak Manik, kami menuju Panenjoan, dari lokasi ini kita bisa melihat hamparan bukit yang hijau dan luas, spot ini juga di kenal sebagai salah satu spot untuk menikmati sunset di Geopark Ciletuh. tetapi hari ini saya tidak mengejar sunset di Panenjoan, karena saya masih ingin melihat curug Awang.

Curug Awang

lokasi curug Awang, spot yang saya tuju berikut nya ternyata tidak jauh dari spot Panenjoan ini, rute menuju curug awang di dominasi dengan tanah dan batu batuan, dan di butuhkan kewaspadaan agar tidak mentok dengan body mobil.
treking curug awang datar saja dan sangat mudah di jangkau dari lokasi parkir, jadi bisa di lalui semua umur 🙂 di sini kita melihat pemandangan curug dari atas, di butuhkan sedikit treking kalo mau turun mendekati curug.

Kami menghabiskan waktu sampai matahari terbenam di curug Awang, curug ini saat air nya penuh, mirip niagara mini, sayang saat saya datang debit air nya tidak terlalu banyak. di musim penghujan nanti saya akan berkunjung lagi, curug ini juga menjadi salah satu curug iconic di Geopark Ciletuh. jangan lewatkan kesempatan berkunjung ke curug ini ya.
sunset sudah berakir dan mulai menjelang malam dan kami pun balik ke Penginapan, dan explorasi hari ke dua selesai.

DAY 3

Puncak Darma

Di hari terakir ini saya tidak bersama Pak Dery lagi, saya kembali menjelajah sendiri dengan bantuan waze dan sekalian pulang menuju Jakarta.

pagi pagi sekali, saya mencoba mengarahkan waze ke puncak darma, dan sukses tanpa tersesat,

Puncak ini sebagai pintu masuk pertama ke Geopark Ciletuh dan di kenal tempat untuk memandang indahnya Geopark Ciletuh, sebenar nya lebih cocok untuk menikmati sunset, memiliki ketinggian yang lebih tinggi dari Bukit SOCA. pemandangan dari ini sangat indah.
sebenarnya saat sampai di ciletuh pada hari pertama saya sudah melihat spot ini, banyak sekali motor dan kendaraan berheti untuk menikmati pemandangan dari bukit ini. tapi belum tau ini adalah salah satu spot rekomendasi menikmati alam di Geopark 🙂

Curug Cimarinjung

dari pucak darma, set waze ke pantai Palangpang, di tengah perjalanan yang saya setelah melewati bukit soca, lihat rambu rambu, banyak yang menuntukan tempat parkir menuju curug cimarinjung, bahkan terlihat jelas di sepanjang jalan, jadi tinggal cari areal parkir dan berjalan sekitar 10 menit, jalanan menuju curug sangat mudah.

Curug cimarinjung ini bisa di nikmati dari jalanan dan atau dari spot curug nya sendiri, lokasi di spot curug nya tidak terlalu luas, saya sarankan datang sepagi mungkin untuk menghindari banyak nya wisatawan yang datang.

Perjalanan kembali ke Jakarta

dari curug ini, waze saya set  untuk kembali menuju Jakarta. tetapi di tengah tengah perjalanan ada curug di pinggir jalan yang membuat penasaran :). parkir bentar dan ambil beberapa gambar.

dari curug ini, tepat pukul 12:30 dan langsung tancap gas ke jakarta, saya sampai rumah pukul 18:00, jalan tidak terlalu macet waktu itu.

masih banyak spot di list saya yang belum saya kunjungi, bentang alam di geopark ciletuh sangat indah. dan masih terjaga alam nya dan kebersihan nya. ga rugi deh datang untuk explore Geopark ini.

saya lihat dengan semakin terkenal nya Geopark ini, mulai banyak bangunan semi permanen berupa warung warung di sekitar spot, bahan di salah satu puncak ada banguan yang menghalangi pemandangan dan saya lihat bangunan itu sudah di hancurkan, tinggal sisa sisa pondasi saja, semoga bisa di kelola dan di tata dengan baik dan untuk bangunan bangunan baru nya agar tidak menggangu pemandangan yang alami dan membuat kumuh. 🙂

bagi para Traveler jangan buang sampah sembarangan ya! 🙂