Backpacker Explore Lebak – Rute menuju Sawarna,The Hidden Paradise, dan Hunting Spot Instagramable

Libur akhir tahun sudah di depan mata, momen atau waktu yang pas untuk untuk liburan bersama seluruh keluarga ataupun sahabat, kerja kantoran maupun selokolah libur secara bersamaan, tapi akhir tahun juga di kenal sebagai periode liburan yang mahal, tiket dan akomodasi semuanya di harga tertinggi 🙂

Karena hal ini juga membuat saya galau di akhir tahun 2017 lalu, buka internet cari referensi sekitar jakarta yang bisa di tempuh kendaraan pribadi. dan akhir nya ada tempat yang memikat di mata, ya sesuai judul artkel ini nama tempat nya adalah Sawarna! 🙂

Yang Perlu di perisapkan sebelum ke sawarna

• Sunblock
• Lotion Anti Serangga / Nyamuk
• Senter
• Perlengakapan Kamera, khusus nya TRIPOD
  
• Topi
• Jaket tipis / payung
• Jas hujan Plastik / Kalo datang waktu musim Hujan.
• Kipas angin portable 🙂

Sekilas Tentang Sawarna.

Sawarna adalah sebuah nama desa di kabupaten lebak, Banten. memiliki pantai yang menghadap langsung ke samudra Hindia, memiliki pemandangan laut dengan ombak yang besar, warna khas laut nya biru kehijauan, garis pantai yang di dominasi pasir putih dan karang yang mencolok serta terjal,  membuat pesisir desa Sawarna sangat indah, yang terbentang dari pantai pulo manuk sampai pantai karang Taraje.
Sawarna The Hidden Paradise!

Rute Menuju Sawarna

• 

Karena saya berangkat dari Jakarta, ada dua rute utama yang bisa di gunakan
1. Lewat Rute Barat: Tangerang – Serang – Pandeglang – Malingping – Bayah – Sawarna.
2. Lewat Rute Timur: Cawang – Ciawi – Cicurug – Pelabuhan Ratu – Sawarna.

waktu itu saya lihat dengan applikasi navigasi terpilih rute barat, meskipun jarak nya lebih jauh waktu tempuh nya lebih pendek karena rute timur sedang ada perbaikan jalan dan, terlihat macet, saya ikuti saja sesuai applikasi navigasi.

Explore The Hidden Paradise, Sawarna

#HARI PERTAMA

Tepat pukul 4:00 pagi tiba di desa Sawarna, saya berangkat dari Jakarta sekitar pukul 22:00 navigasi menggunakan appliasi di smartphone, tidak ada kendala, beberapa kali signal hilang tetapi GPS sudah lock dan berjalan lancar sampai destinasi tujuan yang sudah saya set.

Pagi itu saya langsung menuju parkir umum, karena homestay tempat saya menginap masih terkunci gerbang nya dan saya juga harus mencari ojek untuk menuju lokasi hunting sunrise.

Info:
Saat ini sawarna sudah sangat lengkap fasilitas nya, kalo mau go show dan membawa mobil ada parkir umum yang bisa di pakai, dan dari situ bisa naik ojek atau sewa motor untuk memudahkan explore desa Sawarna.
dan bisa memilih tempat penginapan mulai dari model saung sampai homestay, banyak pilihan sesuai budget.

Explore Pantai Karang Taraje

Pantai ini terkenal dengan tebing karang yang menjulang tinggi, dan ombak yang bergulung gulung, pada bulan tertentu ombak yang dari samudera hindia bisa melewati tebing karang taraje yang akan membentuk air terjun. dengan pemandangan spektakuler.

Tidak ada pasir putih di karang taraje, semua nya berupa karang, menjulang dan berundak udak seperti tangga, yang dalam bahasa sunda di sebut juga taraje. itu asal muasal pantai ini di namakan karang taraje. di sini memberikan sensai bermain air laut dengan suasana yang berbeda dan sangat unik. suasana karang taraje sangat khas, eksotis dan hanya ada di pantai yang satu ini.

Harga tiket masuk Gratis, cuma butuh bayar pakir.

Tips spot Foto di Karang Taraje, di pantai ini ada spot yang menarik, tetapi saya tidak sarankan kamu untuk menjelajah sendiri, harus di temani oleh pemandu lokal, biasa nya ojek yang mengantar kita bisa menjadi guide lokal.

Berjalan lah ke titik terjauh medekati bukit di karang taraje, kamu akan menemukan anak tangga seperti di foto, tangga nya hanya terbuat dari kayu sederhana, berhati hatilah saat naik dan turun. dan sekali lagi carilah guide lokal untuk menuju lokasi ini. karena mereka akan tau aman atau tidak nya, ombak lagi tinggi atau tidak, sudah waktu nya untuk kembali jika akan terjadi pasang.

Foto di atas belakang saya ada jalur karang yang bisa di lalui, berjalanlah dengan hati hati,  dan kamu akan menemukan banyak spot yang sangat menarik untuk menghiasi feed instagram kamu. oh ya saat ini jalan nya tidak semulus di foto itu ya, karena ada gempa terakir yang terjadi di lebak, lokasi nya tertimbun tanah, tetapi masih bisa di akses 🙂

Explore Karang Sodong Abu
Lokasi ini di kenal juga sebagai karang sodong. dan ini adalah spot para fotografer, dan sangat jarang wisatawan di sini, karena aksesnya yang tidak biasa dan butuh guide lokal yang mengerti medan dan lokasi dengan baik.

Harga Tiket Gratis.

• 

Tips: saya menggunakan teknik slow speed / long exposure untuk mendapatkan effek air yang halus, bisa di googling bagaimana cara menggunakan teknik itu, yang jelas kamu harus bawa tripod dan kadang butuh ND filter untuk bisa melakukan teknik slow speed atau long exposure di pantai 🙂

• 

• 

• 

Setelah puas mengexplore Karang Taraje dan Karang Sodong, saya kembali ke parkir mobil dan menuju homestay untuk mandi dan istrirahat.
pukul 12:00 siang perut lapar, di perut dengan ikan bakar dan minum kelapa muda, segar sekali 🙂

kali ini saya meng explore sendiri dengan modal rental motor di homestay, yang saya tuju adalah Goa Langir

Explore Goa Langir

Tinggal set GPS ke arah Gerbang Masuk Wisata Goa Langir. lalu tinggal ikutin jalan setapak, di situ banyak sekali spot Goa di sepanjang jalan, saya tetap menajutkan perjalanan, karena view di goa langir ini sangat unik dan istimewa, karena ada tebing yang menjulang 🙂

Biaya masuk 5000, belum termasuk parkir.

beda dengan spot sebelum nya yang di dominasi oleh karang, sini kita bisa bermain pasir putih 🙂 di temani kelapa muda yang segar.
bermain main dengan air dan pasir, tak terasa waktu sudah menujukan pukul 16:30, saat nya mengejar sunset di Pantai Tanjung Layar.

Explore Pantai Tanjung Layar.

Pantai ini memiliki icon karang yang berbentuk seperti layar, dan temasuk pantai yang paling ramai, banyak sekali saung di pingir pantai ini, sebenar nya patut di sayangkan juga dengan menjamurnya saung saung ini karena mejadikan kesan kumuh, lokasi ini juga bisa mendirikan Tenda, malam menjelang pergangtian tahun banyak sekali tenda di bibir pantai.
karekter Tanjung Layar, pantai ini memiliki karang dan juga pasir putih 🙂 yang sama sama asik di buat bermain main air.

Untuk menghindari keramaian, berjalanlah sampai saung terakir, dan kamu akan mendapatan view foto seperti di atas.
karena jarak yang jauh, wisatawan yang berada di bawah Tanjung layar tidak terlihat 🙂

• 

• 

meskipun kita berjalan agak jauh dari spot utama Tanjung Layar, tetapi foto yang kita dapat tetap menarik dan cetar di feed instagram 🙂

setelah sunset saya segera kembali ke homestay untuk istrirahat, karena besuk pagi pukul 4:00 sudah ada janji dengan pak yepi, tukang ojek yang tadi pagi mengantar ke spot sunrise, saya sewa lagi untuk di jemput di homestay, agar tidak perlu lagi mencari ojek di pagi buta :).

#HARI KEDUA

Malam itu hujan turun dengan lebat, dan tidur pun sangat lelap tak terasa, jam sudah menunjukan pukul 4:15, pak Yepi sudah di depan mencoba mengetuk pintu dari 15 menit yang lalu 🙂
Singat cerita bersih besih sebentar, langsung menuju spot sunrise
di hari ke dua ini saya menuju Pantai Karang Beurem.

Explore Pantai Karang Beurem.

Tips: untuk foto menghadap matahari di perlukan kamera dengan setingan yang tepat, atau isa juga menggunakan teknik bracketing, jadi foto di atas tidak serta merta instan pakai kamera, teknik nya bisa googling ya 🙂

Karakter Pantai ini memiliki ombak relatif kecil karena ada karang pemecah ombak, dan karang ini warna nya lebih merah dari pada pantai karang yang lain, oleh karena itu di sebut karang beurem, yang artinya dalam bahasa sunda warna merah.

Tanpa tiket masuk, bayar pakir saja.

selesai explore di pantai ini saat nya kembali ke homestay dan sarapan pagi, maklum tadi pagi telat bangun dan langsung mejuju spot sunrise, jadi belum sempat sarapan 🙂
Setelah selesai sarapan, saya menggunakan motor sewa, dan menjelajah ke karang bokor.

Melihat Karang Bokor dari atas bukit

Lokasi ini belum ada di google map, saya pasang koordinat nya di gambar di atas sebagai perkiraan, saat di lokasi akan terlihat jelas pintu masuk dan petunjuk arah untuk melihat karang bokor.

• 

• 

• 

• 

Melihat Sunset terakir tahun 2017 di Pantai Pulo Manuk

Pantai Pulo Manuk ini lokasi nya paling jauh dari desa sawarna, dan masih sangat sepi, jadi saya sarankan menggunakan Ojek yang juga sebagai Guide Lokal untuk menemani di lokasi.

Pantai ini sangat jarang pengunjung, tetapi panoramanya tidak kalah indah. dari pantai ini terlihat pulau kecil yang banyak di huni burung, karena itu di sebut pulo manuk. selain itu menurut guide saya pulo manuk masih sangat liar, juga di huni banyak ular, karena itu warga sekitar pun enggan untuk menjelajah ke pulo manuk.

Gunakan Ojek atau lokal Guide untuk membantu ke spot ini

Sehabis sunset saya kembali ke desa sawarna dan mecari informasi, ada kegiatan apa saja di malam pergantian tahun, sayan info nya yang paling ramai di pantai tanjung layar.

tapi niat begadang di malam pergantian tahun saya urungkan, karena tiba tiba turun hujan lebat sebelum menjelang tengah malam.

#HARI KETIGA

Sunrise Pertama di tahun 2018

Sama seperti 2 hari sebelum nya sunrise ini saya juga di jemput dan di antar oleh ojek langganan saya selama di desa Sawarna, 🙂
lokasi pagi ini saya menuju Tanjung Layar.

Berbeda dengan lokasi Tanjung layar sebelum nya yang di fokuskan ke karang tanjung layar. kali ini saya meng explore ke sisi timur pantai tanjung layar, lokasi nya lumayan terpencil dan butuh extra berjalan menerjang karang berlumut :). ikuti saja guide untuk membuka dan melihkan jalan yang aman.

oh ya lokasi ini hanya bisa di jangkau saat sunrise atau pada saat air laut surut. jadi tidak mungkin kita bisa menjangkau lokasi ini saat sunset, karena jalur nya tidak bisa di lalui karena air laut sedang pasang.

dan dengan guide lokal juga untuk keamanan kita, karena mereka tau dan biasa bekomunikasi dengan nelayan tetang status pasang surut nya air laut, di sisi timur tanjung layar ini

Penting: Jangan menjangkau lokasi ini tanpa ada nya pengawasan dari pemandu lokal di Sawarna.

Tips: untuk bisa foto ombak yang lagi pecah butuh setting shutter speed yang tinggi agar bisa membekukan ombak, pelajari mode mode kamera kamu biar dapat hasil maksimal 🙂

Menjelajah sekitar Homestay Little Hula Hula

Ini hari terakir di desa sawarna, saya mencoba menjelajah pantai yang ada di depan homestay, karena selama dua hari saya melihat banyak pohon kelapa dan hamparan pantai, tetapi tidak melihat wisatawan. siang itu saya coba berjalan menuju pantai itu. saya cek di google map, tidak telihat tag nama untuk pantai ini yang berda di samping jalan desa Sawarna.

mendekati pantai ternyata kita tidak bisa langsung ke pantai, karena ada sungai muara 🙂 tengok kanan tengok kiri ada sebuah gubuk, dan saya coba tanya apa muara nya aman untuk di lalui sambil berjalan, seorang bapak yang sudah lanjut usia tetapi masih terliat energik menjelaskan bahwa kedalaman sungai muara itu sepinggang orang dewasa, kalo mau menyerbang dia punya rakit dan siap membantu menyerangkan dengan imbalan 10.000.
saya setuju saja dengan penawaran nya, dan kami pun sampai di pantai yang bikin saya penasaran selama dua hari ini 🙂
Hasil nya tidak mengecewakan, pemandangan nya luar biasa 🙂

Pantai Karang Bokor

Lokasi terakir yang saya jelajah sebelum kembali ke Jakarta adalah, Pantai Karang Bokor, beda nya dengan lokasi yang saya lihat kemarin, sebelum nya saya melihat karang bokor dari atas tebing. kali ini saya melihat dari bawa tebing. dan saya tidak sendirian ke lokasi ini. karena ini termasuk lokasi berbahaya dan kita butuh bantuan guide lokal untuk keamanan. dan meberi informasi spot spot mana yag berbahaya. karen lokasi ini bebr benar indah, kalo tidak sadar kita bisa bedara di zona merah yang bisa terhantam ombak.

Lokasi ini adalah lokasi wajib bagi para forografer, jadi tidak ada salah nya lokasi ini menjadi tujuan kamu buat menambah feed instargram dengan lokasi yang kece.

setelah puas menjelajah, saat nya berpamitan dengan mas yepi, ojek yang selama 3 hari ini menemani saya.

Rute untuk ke jakarta kali ini saya menggunakan rute timur, tidak mengiuti arahan applikasi navigasi, dan saya pun menyesal, tenyata saya butuh waktu 8 jam untuk mencapai jakarta 🙂

Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.