Menjelajah Garut a.k.a Swiss Van Java: melihat adu domba, mendadak railfans hunting foto kereta api, dan mengenal kampung naga.

Garut, adalah sebuah kabupaten yang berada di Jawa Barat, terletak di sebelah timur Kota Bandung, Kabupaten ini di keliling dengan lima gunung, yaitu Gunung Guntur, Gunung Galunggung, Gunung Papandayan, Gunung Telaga Bodas dan Gunung Cikuray, karena letak geografis nya tersebut tidak diragukan lagi soal keindahan panorama nya, bahkan tempat ini di juluki Swiss Van Java oleh Charlie Chaplin

Dulu kabupaten Garut di kenal akan jeruk nya, tetapi sejak meletus nya gunung Galunggung di tahun 1982, perlahan jeruk mulai menghilang di kabupaten ini, saat ini kita lebih kenal dodol Garut, yang bahkan di kenal seantero nusantara.

HARI PERTAMA

Berangkat ke Garut.

Banyak cara ke Garut, kali ini saya menjelajah Kabupaten Garut dengan menggunakan jasa private trip. “yaa elah ke Garut aja pakai trip πŸ˜…,” sah sah aja ya tergantung motivasi dan tujuan nya. Kalo mau menjelajah sendiri ya monggo 😁.

Kita janjian di Stasiun Gambir menjelang tengah malam untuk bersama sama naik kereta Argo Parahyangan menuju bandung, pagi hari kita sudah sampai di Bandung. Di sini ada kejadian dari supir elf yang seharus nya menjemput kami sesaat kami tiba di Stasiun Bandung tiba tiba tidak tidak bisa menjemput pagi itu, dan di cari efl pengganti, karena kejadian itu jadwal menjadi rush untuk mengejar itinerary yang ada 😁. Singkat cerita elf pengganti tiba saat kita selesai sarapan dan di mulailah penjalanan meng explorasi Garut dan sekitar nya.

Aktivitas pagi hari di Stasiun Bandung

Menjelajah Kampung Naga

Itinerary pertama kita menjelajah Kampung Naga. Secara administratif lokasi kampung naga masuk ke dalam daerah Tasikmalaya, lokasi nya berada di jalur jalan raya Garut dan Tasikmalaya. Tetapi jarak tempuh nya lebih dekat dari Garut, jika kita berangkat dari Jakarta.

Bagi yang trip sendiri, dengan bantuan applikasi navigasi di smartphone pasti tidak akan kesulitan, tinggal set destinasi ke Kampung naga dan ikuti petunjuk arah nya.
karena saya ikut trip,jadi tinggal duduk manis dan sampai di tujuan πŸ™‚

Sekilas tentang kampung naga

Kampung ini terkenal karena masih memegang teguh kearifan lokal dan budaya yang turun menurun dari nenek moyang nya. Mereka menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung Naga, salah satu nya di dalam desa adat tetap mempertahankan memasak menggunakan kayu bakar dan tidak ada listrik sama sekali.

Nama kampung naga tidak ada hubungan nya dengan hewan mitos naga, kampung ini berada di lembah yang di kelilingi tebing, dalam bahasa sunda di sebut gawir (Jurang), orang sunda menyebut nya kampung nagawir, dan banyak yang menyingkat nya jadi kampung naga, kurang lebih begitu cerita dari pemandu lokal Kampung Naga.

asal mula kampung ini sendiri tidak memiliki titik terang. Tak ada kejelasan sejarah, Warga kampung Naga sendiri menyebut sejarah kampungnya dengan istilah “Pareum Obor”. Jika diterjemahkan secara singkat yaitu, Matinya penerangan.
Mereka tidak mengetahui asal usul kampungnya. hal ini disebabkan oleh terbakarnya arsip / sejarah mereka pada saat pembakaran kampung naga oleh Organisasi DI/TII Kartosoewiryo. Pada saat itu, DI/TII menginginkan terciptanya negara Islam di Indonesia. Kampung Naga yang saat itu kurang simpatik dengan niat Organisasi tersebut. DI/TII yang tidak mendapatkan simpati warga Kampung Naga membumi hanguskan perkampungan tersebut pada tahun 1956

Menjelajah Kampung Naga

Tugu Kujang Pusaka
Tugu Kujang Pusaka

Salah satu pertanda kita sudah sampai di area Kampung Naga adalah adanya Tugu Kujang Pusaka, ada cerita unik di balik tentang Tugu tersebut, konon Kujang raksasa yang ada di tas tuju itu dibuat dan ditempa oleh 40 empu yang biasa membuat kujang. Selain itu, yang membuat kujang tersebut istimewa, karena bahan baku pembuatannya berasal dari leburan senjata pusaka yang dimiliki 900 Raja – Raja Sunda dan Raja – Raja Nusantara (Prabu Sri Pamekas yang memerintah tahun 1338 M dan Prabu Surya Amiluhur yang memerintah tahun 1248 M).
Senjata kujang di masa lalu adalah senjata khas dan menjadi andalan β€œurang” Sunda dalam memperkuat mempertahankan diri saat bertempur, Tugu Kujang Pusaka juga sebagai simbol betapa masih kuat nya budaya Sunda di Kampung Naga.

Saat tiba di gerbang kampung naga, kami di sabut oleh kang Eri, dia seorang guide lokal yang biasa mengantar wisatawan untuk menjelajah Kampung Naga. sebelum kita menuju kampung naga kang Eri memberikan informasi ke pada kami, tentang apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan di Kampung naga, misal nya ada beberapa bangunan yang tidak boleh di foto, dan juga jika ada upacara adat kita tidak boleh sama sekali untuk mengambil foto, dan kalo mau foto orang di kampung naga hedaknya meminta ijin dulu. karena bagaimapun kita sebagai orang luar harus menghormati norma norma sosial yang berlaku di Kampung Naga.

Tangga menuju Kampung Naga

seperti info di awal bahwa kampung naga ini berada di lembah, untuk menuju kampung naga ini kita harus menuruni tebing, untung nya jalan menuruni tebing sudah sangat baik karena sudah ada tagga turun yang terbuat dari beton.

Kampung Naga yang di lihat dari atas bukit.

saat menuruni tebing akan terlihat dengan jelas kampung naga yang memanjakan mata, lokasi nya asri di kelilingi hutan, tebing dan sungai. setelah menyusuri terbing kurang lebih 15 menit akhir nya tiba di kampung naga, dan kita bisa melihat aktifitas keseharian warga kampung naga.

Penduduk kampung naga yang akan pergi ke ladang
Saung Lisung, berada di luar lingkungan tempat tinggal.

Penataan lingkungan di Kampung Naga sangat detail, contoh yang bisa saya lihat adalah di bangun nya sebuah saung tempat menumbuk padi di atas sebuah kolam ikan, limbah tumbukan padi yang berupa dedak dan potongan potongan kecil beras bisa langsung jatuh ke kolam ikan dan menjadi makanan ikan.

Lokasi kandang ayam yang juga berada di luar area pemukiman.
Cinderamata kerajinan tangan yang di jual di lingkungan Kampung Naga

Kita tidak di pungut biaya untuk masuk ke kampung naga, karena mereka tidak mau desa nya menjadi lokasi wisata, tetapi kita bisa membantu dan berkontribusi dengan membeli cinderamata kerajinan tangan yang di buat di kampung naga.
Setelah menyusuri sudut sudut Kampung Naga, saya mencoba beriteraksi dengan warga yang saat itu dengan beraktifitas di depan rumah nya

Warga Kampung Naga, Melakukan aktivitas membuat kerajinan anyaman dari bambu

Kartina, saat ibu itin memperkenalkan nama anak nya yang sedang mengendong seorang anak kecil, kartina sendiri tidak banyak bicara, dan selalu tersenyum saat di ajak berkomunikasi. selang beberapa waktu kartina mulai mebuka percakapan tenyata anak kecil yang di gendong adalah anak nya, dia menikah saat usia 17 tahun, wow kaget juga saya, saat saya umur 17 tahun perasan masih main ps :), dari cerita kartina sendiri, sebenar nya dia ingin bersekolah dan mengejar cita cita, tetapi apa daya karena biaya dia hanya bisa tamat sampai sekolah dasar.

Perkenalkan ini Nenda, yang lagi asik dengan dunia nya
Ibu Etin yang tampak bahagia hari itu, dan selalu tertawa lepas di sela sela membuat kerajinan dari anyaman bambu

Setelah berjalanan jalan dan beriteraksi dengan warga, tak terasa hari sudah siang, kang Eri guide kami, memberi informasi agar segera berkumpul untuk santap siang,
kami berkumpul di rumah kang Eri, istri nya sudah memasak masakan sunda untuk santap siang kami, wow matap makanan nya terasa beda, bukan karena kami sedang lapar, tetapi karena memang cara masak nya masih menggunakan kayu bakar yang memberikan citra rasa yang khas.

Istri kang Eri memperbolehkan kami untuk melihat dapur nya.
Santai sejenak setelah makan siang, di depan rumah kang Eri.

setelah semua sudah selesai makan, kita semua pamit ke kang Eri dan bersiap siap untuk melanjutkan perjalanan kembali ke garut. ada sedikit perjuangan di sini, soal nya untuk menuju tempat parkir, kita harus menanjak πŸ™‚ Semangat !

Semangat !!! πŸ™‚

Kuliner Sate Domba

di dalam perjalanan ke garut kita makan kuliner unik yang tidak mudah di jumpai di jakarta, sate domba. kalo lagi main ke garut bisa coba kuliner sate domba πŸ™‚

Mendadak RailFans dan hunting foto Kereta Api

Sekilas tentang Railfans

Railfans adalah sebutan bagi penghobi moda transportasi kereta api, hobi ini eksentrik yang juga di segani.

Masyarakat di sekitar jalur KA tentunya tidak asing dengan orang-orang yang tiba-tiba muncul membawa sejumlah kamera dan alat perekam digital terutama dengan daerah yang memiliki spot menarik bagi seorang railfans untuk mengabadikan kereta api yang lewat. Naik bukit, menembus hutan dan melewati desa terpencil demi menemukan tempat yang bagus untuk di jadikan spot.

Ini menjadikan pemandangan yang menarik sekaligus aneh bagi sebagian masyarakat sekitar, ‘kereta kok di foto-foto ?’

Berburu spot Kereta di Garut

kami di temani seorang railfans dan memandu kami untuk hunting kereta api, dan ini adalah pengalam pertama bagi saya, pemandangan alam garut yang indah di tambah foreground megah nya nya Kereta Api Indonesia yang sedang melaju, sangat menarik dan memanjakan mata.

singkat cerita kita berhenti di areal persawahan yang di lintasi rel kereta di garut, dari kejauhan saya melihat pemandangan yang indah

ini adalah spot incaran kami. ada jalur belokan yang membuat kereja menguraki kecepatan, sehingga kita bisa foto dengan jelas, dan juga menarik melihat seluruh rangkaian kereta yang sedang berbelok.

Melihat spot landscape yang menarik, buru buru deh mendekati lokasi untuk mencari komposisi yang menarik, baru berjalan beberapa langkah jreng… ada jembatan kreta yang harus di seberangi, ini bukan jembatan yang di buat untuk orang :), ini jembatan khusus kereta api.

Menyebrangi jembatan kereta merupan hal yang biasa bagi seorang railfans, tetapi bagi saya yang baru pertama kali, ngeri ngeri gimana gitu. karena kita harus menjaga keseimbangan dan juga berhati hari melangkah di antara balok balok rel kereta. yang bawah nya terlihat jelas aliran sungai πŸ™‚

PENTING: Rel kereta bukan arena untuk bermain, pastikan di temani oleh orang yang sudah berpengalaman dan tau jadwal pasti kereta yang akan lewat, jangan sampau saat di tengah jembatan ada kereta yang lewat!

Setelah melewati jembatan tersebut kita semua mecari posisi untuk mendapatkan komposisi yang menarik. dan mengunggu kereta . kurang lebih sekitar 20 menit menunggu kereta Malabar denga loko no CC2061321 lewat, dan sepertinya masinis melihat lambaian tangan kami, dia meberikan signal lampu dan jempol tangan sebagai balasan. πŸ™‚

KA 92 Malabar CC2061321, Rangkaian Gerbong Exekutif, Bisnis, Ekonomi, Cargo – Jurusan Bandung – Malang

Pengalaman yang menarik, tidak sabar untuk foto kereta selanjutnya, tetapi untuk sore itu kita hanya menunggu satu kereta karena hari sudah menjelang malam. dan hunting foto kereta api di lanjutkan besuk pagi.

Tidak lupa ningalin jejak dengan foto grup, Seru banget hunting foto bersama.

dalam perjalanan pulang kita sempatkan mecoba kuliner lagi, kali ini menu nya nasi bebek di rumah makan yang lumayan terkenal di garut.
Rumah Makan Salagedang. setelah itu kami semua chek in ke hotel untuk istirahat. karena morning call besuk pagi pukul 3:45.

HARI KEDUA

Tepat pukul 3:45 pagi telp di kamar berdering, dan terdengar suara resepsionis yang menjelaskan bahwa itu adalah panggilan morning call. sengah sadar asal jawab saja ok, mata masih ngantuk tapi karena itinerary pagi ini adalah mengejar kereta dan tidak boleh terlambat, bergegas bersih besih diri dan langsung menuju lobby hotel. kurang lebih pukul 4:15 semua sudah berkumpul. dan berangkat menuju spot hunting kereta Api

Saya tidak share lokasi hunting KA ini, karena sebenar nya jalur KA ini area steril dan bukan tempat bermain atau wisata, jadi hendak nya jika hunting foto kereta api, di dampingi oleh orang yang sudah berpengalaman, demi keselamatan diri sendiri, orang lain dan juga perjalanan KA. Jangan sampai karena ulah kita, perjalanan KA menjadi terganggu, dan mencoreng nama komunitas kita.

Singkat cerita lokasi kali ini tidak semudah spot kemarin sore, yang tinggal parkir di jalan raya, dan melipir ke sawah buat hunting. pagi ini ada sedikit treking menuju rel kereta api yang berada di atas bukit.

melewati jalan desa untuk menuju rel kereta api.
setelah melewati jalan desa, selajutnya menyusuri rel keteta api.
Lalu kita di peringatkan akan kedatangan Kereta KA no 370 loko CC2019205, kereta lokal rangkaian ekonomi jurusan Cibatu – Purwakarta
Perjalanan di lanjutkan dengan menyusuri rel kereta yang membelah bukit, jika tidak tidak di dampingi orang yang paham tentang jadwal kereta sangat berbahaya, karena saat kereta lewat tidak banyak ruang untuk mengamankan diri.
kita melewati jembatan kereta yang lebih panjang dari pada kemarin sore. Wajib fokus dan hati hati.

setelah menyusuri rel kurang lebih 300m, kita sampai di sebuah bukit, dengan pemandangan alam yang luas dan mepersona, jalur ini merupakan saksi bisu saat charlie chaplin datang ke garut menggunakan kereta pada tahun 1927 dan 1935,

Memandang alam dari atas bukit, sejauh padang ku lepaskan..
Saya memilh spot di atas bukit untuk mendapatkan view yang lebih luas, tetapi dengan konsekuensi kereta nya terlihat menjadi lebih kecil.

kami mengunggu kurang lebih 20 menit dan akhir nya kereta yang di di incar pun datang. suara sutter camera pun bersaut sautan, karena kami semua menggunakan Brust mode untuk mengambil gambar, agar tidak kehilangan moment ini.

KA Malabar no 91 CC206 13 83, kelas Eksekutif, bisnis dan ekonomi. jurusan Malang – Bandung
KA Pasundan No 180, CC203 95 11, Kelas Ekonomi, Jurusan Bandung Surabaya

Pengalaman mendadak railfans sangat menarik, dan mungkin saya akan mecoba lagi hunting foto gagah nya kereta api indonesia yang melaju melewati indahya bentang alam indonesia.

setelah selesai foto kami turun bukit dan ini juga bukan sesuatu yang mudah, tetap harus berhati hari menuruni bukit dengan hati hati dan juga tetap menjaga tanaman warga, karena lokasi ini juga merupakan ladang warga sekitar :).

lanjut ke destinasi selanjut nya di garut yang tidak kalah menarik nya.

Serunya adu ketangkasan domba di Garut

Duel di Udara

Adu domba merupakan seni Adu ketangakasan domba yang merupakan budaya khas dari garut, dan saat ini menjadi salah satu pertunjukan berorientasi seni-budaya yang sudah sangat populer di Kabupaten Garut,
bahkan menjadi salah satu daya tarik wisata di kabupaten Garut, Seni adu ketangkasan domba kerap dipertontonkan sebagai salah satu pertunjukan yang cukup menghibur.
Bahkan domba menjadi salah satu hewan yang menjadi ikon budaya kota Garut. Domba sering dilombakan, baik dari sisi kekuatannya dengan adu domba ataupun diadu kecantikan dan kesehatannya.

Domba yang dikhususkan sebagai hewan pada pentas seni adu tangkas berbeda perawatan nya dengan hewan domestik domba umumnya.
Kualifikasi dan perawatan keseharian domba khusus adu tangkas ini pun lebih tertata dan terawat. Makan, minum, hingga kesehatannya dijaga. Hingga umumnya, domba jenis ini mempunyai fisik yang kekar dengan berat sekitar 60-80 Kg, tanduk baplang (besar seperti kumis pria yang melebar)

Adu ketangaksan domba ini tidak ada setiap waktu, bisa di google atau seaching dulu tetang jadwal dan lokasi nya, waktu saya seach google di wikipedia juga menyertakan lokasi lokasi nya.

ini salah satu alasan juga saya menggunakan trip, semua nya sudah instant tinggal ikut alur saja, tidak salah tempat dan waktu πŸ™‚

Berikut ini moment moment yang saya abadikan saat di lokasi Adu ketangaksan doma di daerah Garut.

Penampakan “Sangar” domba khusus adu ketangkasan

Domba nya ngambek ga mau jalan
Seni adu ketangkasan domba kerap dipertontonkan sebagai salah satu pertunjukan yang cukup menghibur masyarakat sekitar, baik tua maupun muda
Warga tua dan muda antusias melihat Adu Ketangkasan Domba di Garut
Seorang bocah bersiap siap dengan smartphone nya untuk mengambil momen saat domba saling beradu.
Adu Ketangkasan Domba, Pertunjukan khas Garut

Menurut warga sekitar acara ini biasanya di mulai pukul 8:00 sampai 11:00, kita tidak di pungut biaya di sini, tetapi hanya sumbangan sukarela jika berkenan untuk kontribusi dan pelesatrian pertunjukan ini.

Ini adalah spot terakir dalam itinerary selama di Garut, sekitar pukul 11:00 kami siap siap untuk kembali menuju Jakarta. dalam perjalanan tidak lupa kuliner di Liwet pak Asep Strowberi, sebelum akir nya sampai di Jakarta pukul 18:30.

Akir kata termakasih sudah mampir ke blog ini.

Ditulis oleh

Ngeblog untuk ninggalin jejak ...

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.